Membanguan Budaya Positif disekolah
Budaya Positif disekolah
Budaya positif merupakan merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol. Selama ini barangkali kita sebagai guru merasa berkewajiban mengontrol perilaku siswa agar memiliki perilaku sesuai yang guru harapkan.
Setidaknya Ada dua hal yang harus diterapkan di sekolah untuk mewujudkan budaya positif yang ad a di sekolah diantaranya :
Membiasakan Disiplin Positif dan Motivasi
Membiasakan Disiplin positif
Disiplin di sekolah banyak siswa yang memaknai sebagai sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan kepatuhan dan memiliki kecenderungan ketidaknyamanan serta sering dihubungkan dengan tata tertib di sekolah yang berkaitan dengan sanksi dan hukuman bagi yang melanggarnya.
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa untuk mewujudkan murid yang merdeka, murid harus memiliki disiplin yang kuat yang berasal dari dirinya ataupun berasal dari luar diri.
Kita sebagai pendidik tugasnya adalah membimbing siswa untuk memiliki disiplin diri yang berasal dari dirinya sendiri (displin Intrinsik). Siswa dalam melakukan disiplin positif tidak terlepas dari motivasi yang ingin dicapai oleh siswa itu sendiri,
Adanya motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam mencapai tujuan.
Untuk supaya siswa melakukan perubahan terhadap prilaku dalam mengimplementasikan disiplin positif , setidaknya ada tiga yang melandasi atau memotivasi siswa untuk melakukan disiplin positif :
*Siswa cenderung termotivasi menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
*Siswa termotivasi mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
*Siswa termotivasi menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Merumuskan keyakinan kelas
Keyakinan Kelas yaitu Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Dalam mewujudkan prilaku warga sekolah yang memiliki budaya positi hal pertama perlu diciptakan dan disepakati adalah membuat keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati Bersama.
Mengapa keyakinan kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja ? jawabannya adalah suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan yang mengatur mereka harus berlaku begini atau begitu yang membuat ketidaknyamanan dan keterpaksaan. Berikut adalah cara pembuatan keyakinan kelas
Pembuatan Keyakinan Kelas:
- Keyakinan kelas hendaklah bersifat lebih ‘abstrak’
- Keyakinan kelas dituliskan berupa pernyataan-pernyataan universal.
- Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
- Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat
dan dipahami oleh semua warga kelas. - Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan
Sesuai dengan kondisinya - Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan
keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat. - Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu